Monday, July 14, 2008

Beda Sate Padang Pariaman dan Padang Panjang


Sate padang adalah salah satu makanan kesukaan saya. Sate Padang berbeda teksturnya dengan sate Madura. Daging sapinya dibumbu kuning, dalam satu tusukan tak semuanya daging, kadang ada lidah sapi dan jeroan lainnya. Proses pembuatannya sama saja dengan sate pada umumnya. Sate yang sudah diungkeb bumbu kuning dibakar. Sambil menunggu sate matang, piring sajinya dialasi daun pisang dan diberi ketupat lembut yang lumer dimulut tanpa perlu digigit, cukup mengatupkan mulut. Sate matang kemudian ditaruh diatas tumpukan ketupat lalu disiram bumbu kental. Voila. Sate Padang siap disantap. Eit, lupa, terakhir, ditopingi dengan taburan bawang goreng, harum. Cobalah. Kelezatan ada di tiap gigitnya. Yummy.

Saya mendapat ilmu baru saat sarapan sate Padang di Pasar Tugu Bandar Lampung. Saya jadi tahu ternyata ada dua jenis sate Padang. Pariaman dan Padang Panjang. Ini berkat saya sarapan dengan kakak ipar saya, brother in law, Harlans M Fachra. Dia menyapa Uda penjual sate Padang, sesaat setelah melihat sate Padang yang disajikan.

“Pariaman ya jo,” katanya.
“Iya, kok tau,” jawabnya

Lalu mereka berdua terlibat dalam obrolan bahasa Padang yang saya tak mengerti artinya. Hmm.., kira-kira mereka berdua ini saling mengerti nggak sih saat mereka mengobrol, hehe.
Kemudian Harlans menjelaskan perbedaan sate Padang Pariaman dan sate Padang, Padang Panjang. Bumbu Pariaman merah, pewarnanya cabe merah, sementara bumbu Padang Panjang kuning berasal dari kunyit. Soal rasa, kabarnya masing-masing punya kenunggulan. Tapi lidah saya mengatakan dua-duanya nikmat. Luar biasa nenek moyang kita yang pandai meracik bumbu. Luar biasa yang telah menciptakan kunyit dan cabe untuk kita. Subhanallah. Mantap.

No comments: