Thursday, February 21, 2008

19 Februari 2008


Hari ini adalah ulang tahun pernikahan kami. Saya, seperti biasa, lupa pada momen-momen tertentu seperti hari ini misalnya. Istri saya, Dewi, dan Syifa, buah hati kami sedang berada di Bandar Lampung. Tanggal 17 Februari lalu hari pernikahan Yofi Iskandar, kakak ipar saya. 24 Februari rencananya akan diadakan acara ngunduh mantu. Maka Dewi dan Syifa saya tinggal di Bandar Lampung selama satu minggu sementara saya berada di Serang. Mobil Lancer Evo III juga saya tinggal di Lampung. Uang kami tak cukup jika saya membawa Lancer ke Serang kemudian nanti tanggal 24 ke Lampung lagi juga membawa Lancer. Jadi agar hemat mobil saya tinggal dan saya bawa kembali nanti setelah tanggal 24.

Paling tidak saya butuh Rp 350 ribu untuk satu kali perjalanan memakai mobil menuju Lampung atau Serang. Biaya tiket Ferry Rp. 180 ribu, bensin Rp 150 ribu. Nah Rp 20 ribu lagi untuk tol dan lain-lain.

Kembali pada istri saya. Tadi pagi sekira pukul 10.00 Dewi telepon ke rumah. Ia menanyakan bagaimana cara melepas kunci dari lubang kontak. Dewi belum bisa bawa mobil, maka Boy, teman Yofi, menjadi supir saat menjemput Yofi ke Jaga Baya Bandar Lampung. Boy kebingungan cara melepas kunci Evo. Lalu saya ngobrol dengan Dewi dan Syifa. Saya nggak ngeh kalau hari itu hari ulang tahun pernikahan kami yang ke 2. Rupanya Dewi menunggu saya mengucapkannya, tapi saya lupa dan telepon pun ditutup.

Pukul 17.30, saya dilanda kekangenan pada Dewi dan Syifa. Lalu kami ngobrol. Dewi rupanya selalu menunggu saya untuk mengingat hari pernikahan kami. Lagi-lagi saya tak menyadarinya. Hingga saat akhir telepon, Dewi akhirnya mengingatkan saya bahwa ini tanggal 19 Februari, hari ulang tahun pernikahan kami! Wah sungguh saya tak ingat dan langsung ngeles pura-pura lupa. “Sengaja bu, abi nunggu ibu, inget nggak sama ulang tahun pernikahan kita.” Dewi misuh-misuh marah manja, “Nggak, udah bener yang tadi, emang nggak inget.” Saya semakin kangen sama Dewi, kalau sudah marah becanda begitu membuat saya tenang punya istri seperti dia. Ngerti kalo suaminya cuekan, nggak ingetan ama momen-momen spesial. Saya ucapkan selamat ulang tahun pernikahan yang ke dua padanya. “Nggak, udah-udah, bener yang pertama, emang nggak inget,” katanya manja.

Saya malah lebih ingat bahwa hari ini adalah ulang tahun mamah Lampung, ibunya Dewi yang kini jadi ibu saya juga tentunya. Maka saya ngobrol dengan mamah untuk mengucapkan selamat ulang tahun. Untuk istriku yang solehah dan tercinta, mungkin kamu nggak pernah baca blog ini tapi saya ingin mengucapkan selamat ulang tahun ke-2 pernikahan kita. Semoga di tahun berikutnya kita jadi hamba yang bersyukur.