Tuesday, May 13, 2008

Mamah Nangis Lagi

Kemarin mata mamah bengkak lagi. Dewi memberi isyarat pada saya bahwa mamah nangis. Saya nanya ke mamah "mamah kenapa?" Air matapun meluncur di pipinya. "Nggak papa," kata Ela adik saya. Biar keluar kegundahannya. Kami semua sedih. Dari dulu kami selalu menjaga agar tidak membuat mamah menangis, kami takut durhaka. Kini setiap mamah menangis saya teringat Yunan Harjaka, Aspidsus Kejati Banten, 'otak' dibalik penahanan apa. Apa yang dicarinya? pangkat? pencitraan? hebat? Ia telah membuat air mata mamah menetes, dari hari ke hari.

No comments: