Saya menemukan bubur ayam seharga Rp 2.500,- yang cukup enak di Bandung. Porsinya sedang untuk sarapan, setengah mangkuk ayam jago. Buburnya lunak, encernya pas. Sedikit kuah kuning, suwiran ayam dengan taburan seledri dan bawang daun. Ditaburi kacang, kecap dipinggir agak banyak, sedikit sambal di pinggir lain. Topingnya kerupuk kuning, banyak, renyah dan kriuk. Anda bisa menemukannya di pojok perempatan Kiaracondong By Pass (Jl. Soekarno-Hatta), depan Carefour.
Saya tak sengaja menemukannya saat perjalanan dari Cilengkrang Ujung Berung menuju terminal bis Leuwi Panjang. Dari Ujung Berung ke Leuwi Panjang tiga kali naik angkutan kota. Cicaheum-Cibiru, Cibiru-Cicadas dan Cibaduyut-Cicaheum (orang Bandung menyebutnya angkot 05). Dari Cilengkrang saya naik angkot pertama sampai bunderan Cibiru. Ganti angkot (Cibiru-Cicadas) menyusuri By Pass (Soekarno-Hatta) hingga turun di depan perempatan Carefour atau Kantor Bersama, samsat, Kiaracondong. Ahad pagi di daerah ini ramai, ada pasar dadakan dan senam aerobik di halaman carefour yang belum buka. Di sinilah saya menemukan bubur tadi. Nah dari perempatan ini, naik lagi 05 untuk dapat sampai terminal bis Leuwi Panjang.
Rp.2.500 adalah harga yang murah. Dua porsi mangkok bubur belum dapat mengimbangi harga 1 liter BBM (Bahan Bakar Minyak) jenis premium sekarang. Mamang bubur ayam yang ngider di komplek saya membandroli buburnya seharga Rp 2.000,- sebelum BBM naik. Sekarang mungkin harganya akan naik. Hmm..
No comments:
Post a Comment