Wednesday, June 24, 2009

Untuk Para Peminum!

"Pak Pey, maaf tadi salah sambung." Seorang kawan muda naik ke kamar kosku. Ia salah menelpon tadi.

"Pada minum tadi, tuve-tuve, bawa dari Kupang. Saya udah bilang bukan masalah nggak berani, tapi sedikitnya aja kan nggak boleh, tapi saya minum dikit."

Seorang kawan naik lagi ke kamarku. Mulutnya bau minuman. Mirip OT yang diminum teman-teman SMP dulu (mungkin aku kembali bergaul dengan anak SMP?). Hilang sudah mood saya (You all never get it do you?). Akupun tiduran, menenggelamkan wajah dalam bantal.

Barangkali aku memang tak perlu marah. Mungkin kalian belum tahu hukum khamr. Itu yang menjadikan kita berbeda dalam memandangnya. Apa yang kau harapkan? Aku seorang sunda yang kecil kemungkinannya memarahimu. Kau sudah besar. Sudah bisa menentukan sikap. Sudah bisa teguh di atas prinsipmu. Atau kau memang tak punya sikap. Tak punya prinsip. Seorang anak yang terjebak dalam fisik orang besar. Atau memang you all just a boy, not a man yet. Be a man. Grow up will ya.
Lakum dinukum waliyadin. Bagiku agamaku bagimu agamamu. Aku katakan dimana posisiku. Kau tak pernah jelas. Katakan dimana posisimu?

Sudahlah. Ini salahku. Keberadaanku memang tak bermanfaat. Aku tak cukup baik untuk kalian. Kadang aku merasa seperti orang bodoh, menghargai orang yang tak menghargaiku. Well, kalian tak perlu menghargaiku, memang aku tak layak untuk itu. Tapi setidaknya hargai dirimu sendiri. Hargai tubuhmu. Barangkali kau marah. Marahlah. Aku sedang membakar emosimu. Lebih baik begitu daripada alkohol sialan itu yang membakar tubuhmu. Aku tidak membencimu. Aku membenci perbuatanmu. Hmmm.. For your information, kutuliskan untukmu (juga untuku) dasar hukum minuman keras di agamaku, entah di agamamu, tapi setahuku bukankah kita seagama. Aren't we?

Hadist

"Aku sangat melaknati minuman keras, peminumnya, penjamunya, penjualnya, pembelinya, pemerahnya, yang diperahkannya, pembawanya, yang dibawakannya, dan pemakan harganya" (HR. Abu Dawud dari Ibnu Umar)

Barangsiapa minum-minuman keras tidak sampai mabuk, maka Allah akan menjauhi dirinya selama empat puluh malam. Barangsiapa minum-minuman keras hingga mabuk, maka Allah tidak akan menerima ibada fardhu dan ibadat sunat yang dilakukannya selama empat puluh malam. Bila dia mati dalam jangka waktu empat puluh hari itu, maka dia mati dalam keadaan menyembah berhala (musyrik). Dan kelak di akhirat dia akan diberi minuman berupa keringat dan darah penghuni neraka. (HR. Hakim dan Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar)

Jauhilah olehmu minuman keras. Karena minuman keras adalah sumber segala perbuatan jahat. Barangsiapa tidak mau menjauhinya, sungguh dia telah durhaka kepada Allah dan Rasulnya, dan azab yang berat berhak di aterima lantaran durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya"(HR. Thabrani dan Hakim dari Ibnu Abbas)

Ada tiga golongan manusia yang shalatnya tidak diterima Allah, bahkan kebaikannya tidak dapat naik ke langit: seorang budak yang lari dari tuannya hingga dia kembali kepadanya sambil meletakan tangan dalam kekuasaannya, seorang perempuan yang mengecewakan suami sampai dia meridhoinya, dan pemabuk sampai dengan dia sembuh ( HR. Thabrani, Ibnu Hibban, Baihaki, dan Ibnu Khuzaimah dari Jabir bin Abdillah)

Alquran

Hai orang-orang beriman, sesungguhnya meminum khamr, berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu, agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya setan bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran meminum-minuman keras (khamr) dan berjudi, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat. Maka berhentilah kamu dari mengerjakan pekerjaan itu" (QS. Al-Maidah:90-91)

Khamr. Yang dimaksud dengan Khamr adalah segala sesuatu yang bisa menghilangkan akal, baik berupa cairan maupun benda padat, baik diminum maupun dimakan. Termasuk di dalamnya ganja, sabu-sabu, putau, dan barang haram lainnya

(Sumber AlKabair (Dosa-Dosa Beasar dalam Alquran dan Hadist) A. Mudjab Mahali. 2001 Mitra Pustaka. Yogyakarta.

Ps. Aku bukan malaikat. Aku penuh dosa dan jatuh bangun untuk keluar darinya. Kalau kau tahu dosa-dosaku, kukira takkan lagi kau mendengarku. Bahkan membaca tulisan ini pun tidak. Ayolah. Jangan buat setan tertawa menikmati kekalahan kita.

No comments: