Tulisan ini bukan milik saya, Pak Acep Purqon menuliskannya di hari ibu, di 22 Desember 2011. Selamat menikmati dan meneladaninya (Sekiranya Bunda kita sudah tiada, mendoakan dan menyambung silaturahim dengan saudara2 dan sahabat ibunda semasa hidup menjadi pengganti kita untuk berbakti kepadanya)
Dia bernama Uwais Al-Qarni.
Nama ini mungkin tidak sepopuler Umar bin Khatab ataupun Ali bin Abi Thalib bahkan mungkin sangat asing kedengarannya. Tapi Nabi berkata kepada kedua sahabatnya itu andaikan bertemu dia mintalah didoakan oleh dia. doanya sangat didengar oleh Allah swt.
apa gerangan yang membuat uwais begitu istimewa? padahal uwais tidak pernah bertemu muka dengan nabi (tapi untuk dalam hal ini ada punya keistimewaan dibanding shahabat dekat nabi tsb).
cerita ini barangkali sedikit banyak bisa menjelaskan alasan tsb.
uwais tinggal di Yaman. dia sangat menyayangi ibunya, dan selalu menjaga ibunya. ibunya sudah tua renta, tidak bisa melihat, sakit-sakitan dsb yang membuat uwais tidak bisa jauh-jauh dari ibunya. Padahal dia ingin bertemu nabi akhir zaman yang dikasihi Pencipta semesta alam (kapan lagi coba, kesempatan teramat langka). sampai suatu ketika minta izin sama ibunya menemui nabi. ibunya mengizinkan dengan satu syarat jika sudah sampai madinah segera pulang lagi. luar biasa girang uwais untuk bertemu nabi yg selama ini cuman mendengar saja dari orang yang baru pulang dari madinah.
jarak Yaman-Madinah berjarak 400km pun dilaluinya, tanpa pesawat terbang ataupun mobil. lewat perjuangan berat akhirnya bisa menemukan rumah nabi. rupanya nabi tidak sedang dirumah. ingin rasanya uwais menunggu nabi apalagi telah menempuh perjalanan jauh. tapi uwais ingat pesan ibunya untuk segera pulang jika sudah sampai madinah. demi memenuhi pesan ibunya itu dia segera bergegas pulang menempuh kembali rute 400 km madinah-yaman lagi.
ketika nabi sampai dirumah kemudian isterinya mengabarkan bahwa tadi ada tamu bernama uwais, maka nabi langsung bersabda.......
begitulah sampai nabi wafat tidak pernah uwais bertemu nabi, dan tidak pernah kedua sahabat itu menemukan uwais dalam rombongan dari yaman.
sampai suatu ketika...
uwais datang ke madinah itupun setelah ibunya wafat.
umar dan ali menemukannya dalam salah satu rombongan yaman. setelah bertemu umar dan ali menyampaikan ucapan nabi dan sesuai pesannya untuk memintakan doa dari uwais.
setelah mendoakan umar dan ali, uwais perpesan untuk semoga hari ini saja saya dikenal orang, selanjutnya tidak ingin dikenal orang lain.
sebagai bentuk penghormatan saya pada uwais al-qarni yang tidak ingin dikenal namanya maka sengaja saya beri judul Sang Penghuni langit.
dia memang tidak dikenal di bumi, tapi begitu terkenal di langit.
dia orang miskin dan pernah menderita berbagai penyakit. bahkan ketika dihadiahi baju dia pernah menolak dengan halus. jika saya mengenakan baju tsb saya khawatir orang bergunjing bahwa mungkin uwais dapat baju tersebut hasil dari mencuri atau menipu/merayu orang (khawatir membuat orang menjadi dosa karena berbuat suuzhon terhadap dirinya).
selamat hari ibu...
semoga kita bisa mengikuti jejak sang penghuni langit. yang tidak pernah bertemu tapi begitu terkenal di langit.
kalau boleh iri sama orang, mungkin saya paling iri dengan sosok orang ini. sosok, wajah, track record-nya tidak dikenal penghuni bumi, tapi begitu terkenal dan disebut-sebut oleh penghuni langit. dan semuanya sungguh karena amalan satu hal tadi. Terima kasih ibu.
No comments:
Post a Comment