Tuesday, December 08, 2015

Merauke!

Merauke, wilayah tertimur Indonesia. Warga nampak antusias datang ke TPS (tempat pemungutan suara). Hari ini, 9 Desember 2015, warga Merauke berpesta untuk memilih bupati. Dua pasangan calon bertarung head to head, seorang mantan pns melawan incumbent bupati. Orang-orang hebat, yang satu alumni Universitas Hasanudin, satu lagi alumni ITB. Ada 20 distrik disini (sebutan khusus untuk wilayah setara kecamatan). Disebut juga Kota Rusa, seorang penjual mie ayam asal Pemalang mengabari harganya 50 ribu rupiah/kg. Terkenal juga dengan sentra kulit buaya, dibuat dompet, ikat pinggang, sepatu, koper, tas golf. Bahan bakunya datang dari penduduk, buaya liar tidak ditangkar. Harga sabuk dan dompet variatif dari 250 hingga 600 ribu rupiah.
Warganya nampak harmonis, orang Jawa, Sulawesi banyak juga di sini, masjid pun mudah ditemui, bahkan ada masjid rayanya juga. Saya menginap di sebuah hotel yang bisa melihat gereja dan juga masjid, jarak keduanya hanya 200 meter. Harga bbm di spbu sama dengan harga di Jawa. Hanya di pelosok harga bbm melonjak, dijual eceran dengan harga 25 ribu rupiah/liter. Asma, anggota Polres Boven Digoel mengabari  di daerah lain harganya bisa sampai 50 ribu. Di TPS 13 Merauke, seorang mama menghampiri saya, menggenggam erat tangan saya sambil berkata terima kasih sudah mampir ke Merauke, Merauke aman. "Alhamdulillah, puji tuhan," sambut saya. Mama tersenyum tulus. Saya mulai mengerti perasaan Bung Karno dan Bung Hatta. Indonesia terlihat lebih jelas dari Merauke.

Merauke 9 Desember 2015, dalam perjalanan menuju Sota, Distrik terluar wilayah perbatasan.

No comments: